Senin, 11 Juli 2011

Sprinkler System With Configurasi

Wet Pipe Fire Sprinkler Systems

Sebuah sistem pipa basah sprinkler adalah suatu sistem springkler otomatis penyiram menggunakan kepala yang melekat pada sistem perpipaan yang mengandung air dan terhubung ke suplai air sehingga debit air yang segera  dari penyiram dibuka oleh panas dari api.

Setiap sprinkler diaktifkan secara individual bila dipanaskan sampai suhu desain. Kebanyakan penyiram
debit sekitar 20-25 galon per menit (gpm),
tergantung pada desain sistem. Sprinklers untuk aplikasi khusus dirancang untuk debit hingga 100 gpm.



Dry Pipe Fire Sprinkler Systems

Sebuah sistem pipa kering sprinkler adalah suatu sistem dengan penyiram otomatis kepala melekat pada sistem perpipaan yang mengandung udara atau nitrogen di bawah tekanan. Pelepasan tekanan ini (misalnya, dari pembukaan sprinkler a) memungkinkan tekanan air untuk membuka katup yang dikenal sebagai katup pipa kering dan air kemudian mengalir ke dalam sistem perpipaan dan keluar dari kepala sprinkler yang terbuka.


 Deluge Fire Sprinkler Systems
 
Susunan pipa sprinkler kebakaran banjir sistem mirip dengan sistem pipa basah atau kering dengan dua perbedaan utama:
A. Standar penyiram digunakan, tetapi mereka semua terbuka. Unsur-unsur mengaktifkan telah dihapus sehingga ketika katup kontrol dibuka air akan mengalir dari semua alat penyiram secara bersamaan dan banjir daerah dengan air.
 
B. katup banjir biasanya tertutup. Katup dibuka oleh aktivasi sistem deteksi kebakaran terpisah.

Sistem banjir digunakan di mana sejumlah besar air yang diperlukan dengan cepat untuk mengendalikan api cepat berkembang. Katup banjir bisa elektrik, pneumatik atau hidrolik dioperasikan.


Pre-action Fire Sprinkler Systems
 
Sebuah sistem sprinkler pra-tindakan adalah mirip dengan sistem sprinkler banjir kecuali penyiram ditutup. Sistem jenis ini biasanya digunakan di daerah yang berisi peralatan bernilai tinggi atau isi dan ruang yang sangat sensitif terhadap efek dari debit air sprinkler disengaja. Katup pra-tindakan biasanya tertutup dan dioperasikan oleh sebuah sistem deteksi yang terpisah.
Aktivasi detektor api akan membuka katup pra-tindakan, memungkinkan air untuk memasuki sistem perpipaan. Air tidak akan mengalir dari sprinkler sampai panas mengaktifkan elemen yang beroperasi di penyiram individu. Pembukaan katup pra-tindakan efektif mengubah sistem untuk sistem sprinkler pipa basah.

Minggu, 10 Juli 2011

LENSA CCTV

II.             LENSA
Dalam dunia CCTV lensa terbagi atas 3 jenis yaitu :
A.    Fixed Lenses
B.      Varifocal Lenses
C.    Zoom Lenses
Semakin besar millimeter sebuah lensa berarti semakin kecil sudut pandang lensa tersebut dan semakin jauh jarak pandang lensa tersebut (gambar akan semakin dekat).


A. Fixed Lenses

Fixed lenses adalah sebuah lensa yang mempunyai ukuran millimeter tertentu seperti 2,45mm, 3,6mm, 4mm, 6mm, 8mm, 12mm dan 16mm. Dimana ukuran millimeter lensa ini tidak dapat diubah-ubah.



B. Varifocal Lenses

Varifocal lenses adalah sebuah lensa yang mempunyai ukuran millimeter tertentu dari sekian millimeter ke sekian millimeter, yang dapat diubah secara manual sesuai kehendak kita sesuai ukuran lensa tersebut. Untuk tipe lensa ini terdapat beberapa ukuran seperti 2.5-10mm, 5.5-33mm dan 7-70mm.


C. Zoom Lenses

Zoom lenses adalah sebuah lensa yang dapat memperbesar ukuran atau tampilan sebuah gambar secara otomatis. Untuk tipe lensa ini terdapat beberapa ukuran seperti 6-32mm dan 6-72mm.

PENGENALAN UMUM CCTV SYSTEM

            CCTV System adalah suatu sistem monitor camera yang berfungsi untuk melihat gambar atau suatu kejadian di sebuah area / tempat. CCTV singkatan dari Closed Circuit Television.Di dunia CCTV terdapat beberapa alat yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya, alat-alat tersebut yaitu :
I.             CAMERA
Camera adalah suatu alat yang dapat menangkap gambar baik diam maupun bergerak.Camera terdiri dari 2 jenis yaitu :
A.    Fixed Camera (diam)
B.      Moving camera (bergerak)
A.   Fixed Camera
Fixed camera adalah sebuah camera yang tidak bergerak atau diam, yang terdiri dari :
1.      Dome Camera                                         2.  Body/Standard Camera










B.    Moving Camera

Moving camera adalah sebuah camera yang dapat bergerak ke kanan-kiri atau atas-bawah dan biasanya dilengkapi dengan lensa yang dapat memperbesar gambar (zoom).
Moving camera terdiri atas :
1.    PTZ Camera
PTZ Camera adalah sebuah body camera yang dapat bergerak dan dilengkapi dengan lensa zoom serta motor untuk menggerakkan camera ke atas-bawah dan ke kiri-kanan.








        Motor                                                Camera & Lensa 
1.    Speed Dome
Speed dome adalah sebuah camera dome yang dapat bergerak ke atas-bawah dan ke kiri-kanan serta dilengkapi dengan lensa zoom yang dapat memperbesar gambar

         
         Indoor Speed Dome              Outdoor Speed Dome

II.LENSA ....

Jumat, 08 Juli 2011

Alat pemadam api

Hal-hal penting dalam penggunaan alat pemadam api :

Step by step pengoperasian alat pemadam kebakaran  adalah sebagai berikut :

1.Tarik Pin Pengaman
2.Tarik Nozzel dan arahkan pada titik dasar api
3.Perhatikan arah angin dan jangan melawan arah angin
4.Tekan squeeze lever sampai extinguishing agent keluar
5.Semprotkan secara merata dan pastikan bahwa api telah benar-benar padam 

Klasifikasi Kebakaran Tabung Pemadam
Kelas “A”
yaitu kebakaran oleh benda padat seperti kayu, kertas, tekstil, plastic dan sejenisnya, dan apabila kebakaran akan meninggalkan bara/abu

Kelas “B”
yaitu kebakaran oleh zat cair seperti bensin, oli, minyak tanah, solar, thinner, alcohol dan sejenisnya.
Kebakaran berada dipermukaan cairan mudah terbakar seperti : Minyak, Pelumas, Gemuk, dll)


Kelas “C”
yaitu kebakaran oleh gas yang mudah terbakar seperti gas LPG, karbit, phospide, dan sejenisnya.


Kelas “D”
Yaitu kebakaran oleh zat magnesium , lithium , titanium , akibat bahan metal dan kimia yang terbakar. Alat pemadam api jenis ini biasanya jauh lebih mahal dibanding jenis pemadam api lainnya. Jenis ini dipersiapkan untuk menghadapi kondisi-kondisi tertentu dan memerlukan latihan secara khusus.


Kelas “E”
yaitu kebakaran oleh listrik akibat arus pendek seperti pada generator, panel listrik, sentral telepon, transformator dan sejenisnya


Kelas “K”
Yaitu kebakaran untuk media coking , cooking –oils ( Minyak masakan ) , lemak ( fat s )
 

Jenis-Jenis Alat Pemadam Api :

Dari cara penggunaannya alat pemadam dibedakan menjadi dua yaitu :

1.Portable, ringan dan mudah dibawa dengan tangan
2.Trolley, ukuran besar dan dilengkapi dengan roda untuk mobilitas

Dari sistem pengoperasian dibedakan manjadi :

1.Store Pressure, extinguishing agent dan N2 digabung dalam satu tabung
2.Cartridge System, gas pendorong ada dalam tabung tapi terpisah dengan extinguishing agent

Dari extinguishing agent dibedakan :

1.Dry Chemical Powder
2.CO2
3.Foam Halon / Halotron

Efektifitas Extinguishing Agent :

Dry Chemical Powder
  Mempunyai kemampuan untuk menanggulangi kebakaran tipe A,B, dan C. Lebih dikenal 
dengan ABC Powder

Karbondioksida
  Mempunyai kemampuan mendinginkan bahan dan efektif untuk kebakaran tipe B dan C

Foam
  Mempunyai kemampuan untuk menyelimuti bahan bakar dan efektif untuk kebakaran tipe A 
 dan B

Halon / Halotron
 Berupa zat tanpa flex (clean agent) dan mempunyai daya padam yang sangat tinggi. Karena 
 merusak lingkungan maka Halon diganti oleh Halotron

Hal-hal penting dalam penggunaan alat pemadam api :

Step by step pengoperasian alat pemadam kebakaran  adalah sebagai berikut :

1.Tarik Pin Pengaman
2.Tarik Nozzel dan arahkan pada titik dasar api
3.Perhatikan arah angin dan jangan melawan arah angin
4.Tekan squeeze lever sampai extinguishing agent keluar
5.Semprotkan secara merata dan pastikan bahwa api telah benar-benar padam

Kamis, 07 Juli 2011

Peralatan Hydrant


Hydrant Box :

Merupakan Kotak (Box)

tempat penyimpanan/ peletakan :
- Fire Hose
- Nozzle

- Accesoriess Hydrant



Hydrant Pillar :

Alat penyambung dari installasi pipa hydrant

ke Fire Hose,
(untuk menyemprotkan air ke daerah kebakaran) .









Siamesse Connection:

Sebagai connecting dari sumber air luar area pump room.

(exp. Mobil Pemadaman Kebakaran).

Hydrant System

Definisi :

Hydrant system adalah suatu system yang dioperasikan secara manual oleh operator (manusia). Media pemadamnya menggunakan air. Disepanjang instalasi pemipaan mengandung air bertekanan sampai pada titik Hydrant Valve, Hose reel, Hydrant Pillar atau perangkat lainnya.

Perangkat :
•      Fire Pumps (Electric, Diesel, & Jockey)
•      Hydrant Pillar
•      Indoor Hydrant/Landing Valve
•      Hose reel
•      Fire Department Connection/Seamese
•      Hose & Nozzle
•      dll .


Perangkat Utama :

         Jockey Pump Berfungsi untuk menjaga/ menstabilkan tekanan air didalam Pipa.
         Electric Pump Berfungsi memompa air yang dihisap dari bak air(reservoir) untuk disalurkan ke distribusi baik ke Hydrant Valve untuk Indoor, Hose reel Dan Hydrant Pillar untuk Outdoor. Main electric pump sebagai pompa pendorong yang digunakan pada saat terjadi pemadaman Api (fire)
         Diesel pump sebagai back up & membantu pompa pendorong dimana pada saat kebakaran pada umumnya power listrik yang mensupply electric pump off (mati) . Diesel Pump berfungsi :       
1). Dalam keadaan listrik hidup; membantu kerja electric pump guna memenuhi kebutuhan air yang diharapkan jika tekanan dan volume air berkurang Pada pillar
2). Dalam keadaan listrik mati ; menggantikan fungsi kerja electric pump.  

Kontrol panel

Panel Control untuk pompa
-            Jockey
-            Main Electric
-            Diesel Pump
Sebagai alat pengatur system kerja peralatan yang ada di dalam Ruang Pompa yaitu Jockey Pump, Electric Pump dan Diesel Pump.
 
Pressure Tank :
Sebagai alat untuk menstabilkan pressure air yang diinginkan pada instalasi pipa hydrant yang bekerja secara mechanical. Fungsi lainnya adalah untuk memperingan kerja Jockey Pump.
 
Peralatan Pendukung lainnya :

Peralatan pendukung di ruang pompa
antara lain adalah :
-    Pressure Switch,
-    Pressure Gauge,
-    Safety Relief Valve,
-    Dan accessories Valve.

Senin, 02 Mei 2011

Penanggulangan Kebakaran


PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Teorema Terbentuknya Api

1. Api terbentuk oleh tiga elemen dasar yang berkaitan satu dengan yang lain yaitu ; bahan
    bakar,  suhu yang memadai, suplai Oksigen yang cukup
2. Api akan terbentuk jika dan hanya jika ketiga elemen tersebut ada.


Cara Memadamkan Api

Sesuai dengan teorema terbentuknya api maka cara pemadaman yang tepat harus mengacu pada 
pengendalian elemen-elemen pembentuk api.

Ada Tiga Cara Yang perlu di terapkan Yaitu :
1. Penyingkiran bahan bakar 
2.Penyingkiran Panas 
3. Penyingkiran Oksigen
Penyingkiran Bahan Bakar : 
Contoh dari penyingkiran panas adalah; pengosongan tangki minyak yang terbakar, memporak-porandakan jerami yang terbakar, perobohan bangunan, dll dengan tujuan memisahkan bahan dari api sejauh-jauhnya

Hal-hal penting yang menjadi kontibusi sangat bermanfaat Adalah :  

1.Apa penyebab kebakaran & bagaimana bisa dicegah 
2.Dari mana asal api & dapatkan menjalar 
3.Ke arah mana api akan menjalar

Penyingkiran Panas :  
1. Bila kecepatan dalam menghasilkan panas lebih lambat dari kecepatan berkobarnya api, maka
    pembakaran tidak dapat berlangsung
2. Pendinginan sederhana adalah dengan menggunakan air. Selain murah dan mudah didapat, 
   juga  mampu menyerap panas paling banyak
3. Pendinginan dengan air harus menyerap panas lebih banyak daripada panas yang dihasilkan api
Penyingkiran Oksigen : 
Penyingkiran oksigen adalah tidak hanya berupa menghindari kontak antara oksigen dengan bahan bakar, tetapi penurunan kadar oksigen dari 20% menjadi 15% atau kurang juga dapat memadamkan api.  Penyingkiran oksigen dapat berupa penyelimutan atau penutupan atau keduanya. Contoh:

1.Menutup sumur minyak
2.Menyelimuti tubuh orang terbakar
3.Menabur tanah/pasir pada api

Jenis-Jenis Kebakaran :
Kebakaran yang ditimbulkan akibat api membakar bahan padat mudah terbakar seperti kayu, kain, kertas, dll. Kebakaran ini tergolong pada Kelas A. Pemadaman yang paling praktis adalah dengan air.

Kebakaran yang ditimbulkan oleh bahan bakar cair & gas. Tergolong pada kebakaran kelas B. 
 Pemadaman efektif dengan busa atau CO2, atau zat lain yang dapat menyelimuti bahan dari api

Kebakaran yang ditimbulkan oleh hubungan pendek aliran listrik. Kebakaran ini termasuk pada 
 kelas C. Pemadaman dilakukan dengan memutuskan aliran listrik dan pemberian zat pemadam non konduktif.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons